Orang Palestina Ganteng

Orang Palestina Ganteng

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Ratusan ribu orang, Minggu (5/11) pagi, memadati lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk menunjukkan dukungan dan pembelaan pada hak-hak warga Palestina. Mereka mengenakan pakaian serba putih dan melambai-lambaikan bendera Palestina, atau mengenakan ikat kepala atau sorban berlambang bendera Palestina.

“Aksi hari ini adalah aksi aliansi bela Palestina yang merupakan bentuk kebersamaan seluruh elemen bangsa Indonesia yang cinta damai, lintas agama, kelompok dan partai politik,” kata Din Syamsuddin, tokoh Muslim yang menjadi penggagas demonstrasi damai itu.

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu merujuk pada beragam organisasi massa yang hadir dalam acara ini, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), sejumlah universitas dan perguruan tinggi, pondok pesantren dan lainnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang ikut hadir bersama beberapa pejabat tinggi lainnya, tampaknya menjadi tokoh favorit. Sebelum berbicara, pihak penyelenggara memutar petikan video ketika Retno berpidato di forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada akhir Oktober lalu.

“Saya berbicara tidak saja dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, tetapi juga sebagai perempuan, ibu, dan nenek. Saya mohon hentikan pembunuhan ini, lindungi warga sipil, izinkan masuknya bantuan kemanusiaan. Gunakan hati Anda demi keadilan dan kemanusiaan,” demikian petikan video yang diputar di podium, yang disambut teriakan massa.

Tegaskan dukungan atas perjuangan Palestina

Saat berbicara di Monas, Retno menegaskan kembali dukungan kuat Pemerintah Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina.

Ia menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan dan kemarin telah dikirim ke Palestina. Retno kemudian membacakan puisi karyanya sendiri, yang berjudul “Palestina Saudaraku.” Puisi itu memaparkan situasi yang dihadapi warga sipil Palestina dan dukungan Indonesia untuk Palestina.

“Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu sampai penjajah itu enyah dari rumahmu,” kata Retno membacakan puisinya.

Retno tidak menyebut penjajah yang dimaksudnya, tetapi jelas ditujukan kepada Israel yang saat ini sedang melancarkan serangan darat dan udara ke Gaza untuk memerangi kelompok militan Hamas.

Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel, terutama warga sipil. Hamas juga menculik sekitar 240 warga asing.

Israel membalas serangan itu dengan menyerang Gaza, yang merupakan benteng pertahanan Hamas. Daerah kantong yang dihuni sekitar dua juta orang itu kini luluh lantak. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan sedikitnya 9.448 orang tewas di wilayah itu, dan 140 orang lainnya di Tepi Barat.

Menteri Agama ajak salat gaib

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak massa yang hadir di Monas untuk melakukan salat gaib.

“Saya hanya ingin mengajak semua untuk sama-sama melakukan salat gaib untuk para syahid yang menjadi korban agresi Israel. Sekaligus mendoakan agar bangsa Palestina segera mendapatkan kedamaian, keadilan dan kemerdekaan,” ujar Yaqut.

Sejumlah pejabat tinggi lain yang juga ikut hadir dalam demonstrasi damai ini, antara lain Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sylviana Murni, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, mantan wakil presiden Jusuf Kalla, dan calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Ribuan Santri di Yogya Doa untuk Palestina

Pada Sabtu (4/11) malam, sepuluh sepuluh ribu santri di Pondok Pesantren Minggir, Sleman, DI Yogyakarta, juga memanjatkan doa untuk Palestina.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin langsung acara itu bersama dengan pengasuh pondok Kiai Haji (KH) Ahmad Muwafiq.

Sebelum memimpin pembacaan doa, Mahfud menggarisbawahi kembali sikap Pemerintah Indonesia terhadap perang Israel-Hamas yang sudah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak.

“Sesuai dengan prinsip dan tujuan negara Indonesia yang menganut perdamaian dunia, maka rakyat dan pemerintah Indonesia mengutuk keras tindakan kekerasan dan pembantaian di Gaza Palestina oleh Israel” ujar Mahfud.

Ia juga menyebut Konferensi Asia Afrika pada 1955 ketika Presiden Sukarno saat itu menegaskan tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina meraih kemerdekaannya.

Pemerintah Indonesia pada Sabtu mengirimkan 51,5 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina, berupa obat-obatan, makanan, selimut, perlengkapan anak-anak dan perempuan. [iy/em]

September 28, 2018 1 Song, 4 minutes ℗ 2018 Global Musik

Konflik Palestina vs Israel